• Watch
  • Social Icons

    pages

    Featured Posts

    Sabtu, 25 Juli 2015

    Macam – Macam Penyakit Mata Dan Cara Mengatasinya

    Selamat datang di blog kami yaituSemestainformasi.blogspot.com - kami menyediakan beberapa pelayanan diantaranya : informasi kesehatan , download film & terbaru , download anime terbaru , download aplikasi , dan juga tutorial seputar IT. terima kasih atas kunjungannnya jangan melewatkan update postingan dari kami ya!!!

    MACAM – MACAM PENYAKIT MATA DAN CARA MENGATASINYA


    • Rabun Jauh (Miopi) atau mata minus.
    Orang yang menderita rabun jauh tidak dapat melihat suatu benda dengan jelas apabila jaraknya jauh.
    Penyebabnya adalah lensa mata terlalu pipih. Pada mata orang yang menderita rabun jauh, bayangan benda jatuh di depan retina. Agar bayangan benda jatuh tepat di retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata yang berlensa cekung (lensa negatif).
    • Rabun Dekat (Hipermetropi) atau mata plus
    Penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda kecil di dekatnya. Misalnya, tidak dapat membaca huruf kecil di koran dari jarak dekat. Pada mata orang yang menderita rabun dekat, bayangan benda jatuh di belakang retina. Agar bayangan benda jatuh tepat di retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata berlensa cembung (lensa positif).
    • Rabun Tua (Presbiopi).
    Daya akomodasi orang yang berusia lanjut biasanya sudah lemah. Akibatnya, orang tersebut tidak dapat melihat benda yang letaknya jauh maupun dekat. Penderita dapat ditolong dengan menggunakan kaca mata berlensa rangkap. Kacamata berlensa rangkap adalah kacamata yang terdiri atas lensa positif dan lensa negatif.
    • Rabun Senja (Hemerolopi).
    Penderita rabun senja tidak dapat melihat benda secara jelas pada waktu senja hari. Hal tersebut disebabkan penderita kekurangan vitamin A.
    • Buta Warna.
    Buta warna termasuk salah satu kelainan pada mata. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu. Misalnya, warna merah, kuning, hijau, dan biru. Cacat mata ini termasuk kelainan yang bersifat menurun.
    · Katarak
    Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel barupada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.
    katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut
    · Pterigium
    Pterigium merupakan penyakit mata yang ditandai dengan adanya pertumbuhan daging di kornea mata. Daging tersebut merupakan konjungtiva(membran yang menyelimuti bagian putih mata) yang tumbuh tidak normal ke dalam kornea. Pterigium bisa berukuran kecil atau bisa pula tumbuh membesar dan mengganggu penglihatan.
    Paparan sinar matahari dalam waktu lama, terutama sinar UV, serta iritasi mata kronis oleh debu dan kekeringan diduga kuat sebagai penyebab utama pterigium. 
    · Gloukoma
    Glaukoma merupakan kelainan mata yang dicirikan dengan rusaknya saraf optik yang berfungsi untuk membawa pesan-pesan cahaya dari mata ke otak. Kerusakan saraf optik ini disebabkan oleh kelebihan cairan humor yang mengisi bagian dalam bola mata. Cairan mata yang diproduksi oleh jaringan-jaringan di depan bola mata ini sebenarnya berfungsi untuk membawa makanan untuk kornea dan lensa mata.
    ·Astigmatisme
    Astigmatis adalah ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat tidak terpusatkannya sinar cahaya pada satu titik di selaput jala (retina) mata. Ada dua jenis astigmatis, yaitu astigmatis kornea yang disebabkan oleh ketidakteraturan lengkung atau daya bias kornea dan astigmatis lensa akibat ketidakteraturan daya bias lensa mata. Astigmatis menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan melihat sesuatu secara jelas atau menjadi kabur, terutama untuk obyek-obyek yang berukuran kecil. Astigmatis yang umumnya diderita oleh penyandang miopia ini biasanya dapat dikoreksi dengan kacamata berlensa silindris atau lensa kontak. Dapat juga dilakukan operasi refraktif.

    Kamis, 23 Juli 2015

    Penyakit Vitiligo

    Selamat datang di blog kami yaituSemestainformasi.blogspot.com - kami menyediakan beberapa pelayanan diantaranya : informasi kesehatan , download film & terbaru , download anime terbaru , download aplikasi , dan juga tutorial seputar IT. terima kasih atas kunjungannnya jangan melewatkan update postingan dari kami ya!!!

    Penyakit Vitiligo

            Vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit. Penyakit ini dapat terjadi pada segala usia, tapi umumnya sebelum pengidap berusia 20 tahun.
            Perkembangan vitiligo sulit diprediksi karena umumnya berbeda-beda pada tiap penderita. Ada yang mengalami penyebaran bercak dengan cepat dan ada yang lambat. Sebagian besar penderitanya kehilangan pigmen kulit secara perlahan-lahan pada hampir seluruh permukaan kulit.
    Vitiligo

    Gejala dan Perkembangan Vitiligo

            Penyakit jangka panjang ini dapat menyerang semua kulit tubuh. Beberapa bagian tubuh yang rentan terserang vitiligo adalah permukaan yang paling sering terpajan sinar matahari seperti tangan, kaki, wajah, bibir, serta leher. Vitiligo juga dapat menyerang akar rambut dan menyebabkan tumbuhnya uban pada rambut, bulu mata, alis, dan jenggot.
           Jika Anda mengidap penyakit ini, gejala utama yang paling menonjol adalah munculnya bercak-bercak yang awalnya berwarna lebih muda dari kulit normal dan kemudian berubah menjadi putih. Bercak-bercak tersebut biasanya permanen dan lebih rentan terbakar sinar matahari. Walau tidak menyebabkan iritasi atau ruam, bercak-bercak tersebut terkadang terasa gatal.
            Vitiligo juga terbagi ke dalam dua kategori, yaitu vitiligo menyeluruh yang menyerang kedua sisi tubuh dan vitiligo yang hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu atau salah satu sisi tubuh saja. Jenis yang paling umum adalah vitiligo menyeluruh dengan jumlah pengidap yang diperkirakan sekitar 90 persen.
            Segera hubungi dokter jika Anda mengalami perubahan abnormal pada warna kulit, rambut, atau mata. Penanganan tepat pada tahap awal dapat menghambat perkembangan kondisi ini.

    Penyebab dan Faktor Risiko Vitiligo

            Walau tidak menular dan tidak mengancam jiwa, penyakit ini dapat memengaruhi penampilan serta kepercayaan diri pengidapnya.
    Vitiligo terjadi ketika kulit tidak memproduksi melanin secara memadai. Melanin adalah senyawa yang menentukan warna kulit dan melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari.
    Penyebab di balik kekurangan melanin tersebut belum diketahui secara pasti. Tetapi para pakar menduga penyakit ini berhubungan dengan beberapa faktor risiko.
    • Faktor keturunan. Sekitar 1 dari 5 pengidap vitiligo memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang sama.
    • Mengidap penyakit autoimun lain, misalnya hipertiroidisme, diabetes atau penyakit Addison.
    • Stres.
    • Mengalami kerusakan kulit, misalnya akibat terbakar matahari.
    • Terpajan senyawa kimia tertentu.

    Proses Diagnosis Vitiligo

           Diagnosis penyakit ini umumnya melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Jika menduga Anda mengidap vitiligo, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga, serta durasi gejala vitiligo yang Anda alami.
            Untuk memastikan diagnosis, ada beberapa jenis pemeriksaan mendetail yang biasanya akan dianjurkan. Salah satunya adalah pemeriksaan kulit menggunakan lampu ultraviolet. Tes ini berfungsi menghapus kemungkinan adanya penyakit kulit lain, misalnya dermatitis.
           Tes darah mungkin dianjurkan untuk memeriksa kemungkinan adanya kondisi autoimun lain, misalnya diabetes atau penyakit Addison. Tes darah juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid guna memeriksa kemungkinan adanya hipertiroidisme.

    Langkah Penanganan Vitiligo

            Langkah penanganan utama yang dapat Anda lakukan adalah dengan memaksimalisasi perlindungan kulit dari sinar matahari. Meski tidak bisa disembuhkan, penanganan yang tepat dapat memperlambat perkembangan vitiligo serta memperbaiki penampilan kulit pengidap.
            Kulit pengidap vitiligo kekurangan senyawa melanin yang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Karena itu, gunakanlah tabir surya dengan SPF 30 atau lebih agar tidak mudah terbakar matahari serta terhindar dari kerusakan.
            Anda juga dapat menggunakan krim ‘kamuflase’ kulit untuk mengatasinya. Krim tahan air ini berfungsi menyamarkan bercak-bercak vitiligo. Alternatif lainnya adalah produk kosmetik seperti losion penggelap warna kulit atau yang lebih dikenal dengan tanning lotion.
    Selain melindungi kulit dan menyamarkan bercak, vitiligo juga dapat ditangani dengan langkah-langkah medis.
    Langkah penanganan medis umumnya memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan Anda. Karena itu, dokter cenderung menganjurkan penanganan vitiligo dengan produk perawatan tubuh dan kosmetik secara maksimal sebelum memutuskan langkah penanganan lain.
    Menjalani penanganan medis juga memerlukan kesabaran karena membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum Anda merasakan keefektifannya.
    Obat oles
    Beberapa jenis obat oles yang digunakan untuk menangani vitiligo adalah kortikosteroid, pimecrolimus atau tacrolimus, dan losion depigmentasi.
    Krim atau salep kortikosteroid dianjurkan oleh dokter untuk pengidap vitiligo yang hanya memiliki bercak-bercak pada sebagian kecil tubuhnya. Salep ini bukan untuk digunakan pada wajah. Pengidap vitiligo yang sedang hamil juga sebaiknya menghindari obat ini.
    Kortikosteroid memiliki efek samping yang signifikan, seperti kulit yang menipis sehingga pembuluh darah terlihat dan muncul guratan pada kulit (stretch mark). Karena itu, obat ini umumnya tidak digunakan sebagai penanganan jangka panjang dan dokter akan memantau kondisi pengidap secara teratur selama menggunakan obat ini.
    Obat oles lain yang dapat menjadi alternatif adalah pimecrolimus atau tacrolimus. Keduanya merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengobati eksim. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat obat-obat ini di antaranya kulit menjadi lebih sensitif terhadap cahaya matahari, muncul sensasi terbakar atau sakit, serta wajah memerah dan iritasi kulit ketika Anda mengonsumsi minuman keras.
    Jika mengidap vitiligo dengan bercak-bercak putih di sebagian besar tubuh, Anda dapat menjalani depigmentasi. Proses ini dilakukan dengan mengoleskan losion yang akan melunturkan pigmen kulit yang normal sehingga warnanya menjadi serupa dengan bercak vitiligo. Obat oles yang digunakan adalah losion mengandung hydroquinone yang dapat mencegah kembalinya pigmen kulit.
    Sayangnya, depigmentasi kulit yang Anda jalani akan bersifat permanen sehingga kulit Anda tidak memiliki perlindungan alami dari sinar matahari lagi. Selain itu, hydroquinone juga berpotensi menyebabkan kulit terasa gatal, perih, serta kemerahan.
    Analog vitamin D
    Penggunaan obat ini dapat dikombinasikan dengan kortikosteroid atau fototerapi. Contohnya adalah calcipotriol.
    Terapi cahaya (fototerapi)
    Langkah medis ini akan dipilih jika bercak-bercak vitiligo pengidap sudah menyebar luas atau tidak bisa ditangani dengan obat oles. Terapi ini menggunakan cahaya ultraviolet (UV) A atau B untuk mengembalikan warna kulit yang terserang vitiligo. Efek samping terapi ini adalah meningkatnya risiko kanker kulit.
    Terapi laser
    Sama seperti fototerapi, prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan warna kulit pada bercak-bercak vitiligo, tapi hanya efektif untuk vitiligo yang menyerang sebagian kecil kulit tubuh.
    Operasi cangkok kulit
    Dalam prosedur ini, kulit sehat dari bagian tubuh yang tidak mengalami vitiligo akan diambil dan digunakan untuk melapisi kulit yang memiliki bercak-bercak vitiligo. Operasi ini dapat dilakukan jika bercak-bercak vitiligo Anda hanya menyerang sebagian kecil tubuh dan tidak mengalami perkembangan.
    Jika tidak ditangani, vitiligo akan terus berkembang dan terkadang mengakibatkan beberapa komplikasi, misalnya:
    • Kekurangan melanin akan menyebabkan kulit rentan terhadap pengaruh sinar matahari sehingga mudah terbakar dan mempertinggi risiko kanker kulit.
    • Kekurangan pigmen pada mata dapat menyebabkan inflamasi pada bagian iris.
    • Penurunan kemampuan pendengaran. Kondisi ini umumnya terjadi pada kasus vitiligo yang bersifat keturunan. Melanin berperan dalam fungsi dan struktur telinga bagian dalam. Diperkirakan sekitar 15 persen penderita vitiligo di bawah umur 40 mengalami komplikasi ini.
     

    Sample text

    Sample Text

    pages

    Sample Text